STUNTING MENJADI PR KITA SEMUA disampaikan Menteri Desa Bapak Yandri Susanto di acara Pemberian Penghargaan Desa Berkinerja Baik dalam Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2025 di Tangerang Rabu malam 8/10/2025.
"Makanya, ini jadi PR kita semua karena kalau stunting ini kita gerakan dan fokuskan dari desa, maka angka stunting itu bisa diturunkan mungkin bisa di bawah 10 persen," kata Menteri Desa usai memberikan penghargaan kepada desa berkinerja. diungkapkan baru 26 persen desa di Indonesia yang peduli dengan permasalahan stunting, berdasar data tahun 2024, kasus stunting di Indonesia mencapai 19,8 persen, setara dengan 4,5 juta anak.
Menteri
Desa juga menginstruksikan kepada para kepala desa (kades) di seluruh Indonesia
agar menggunakan Dana Desa untuk penanganan stunting di wilayahnya. Pasalnya,
Dana Desa memang diperuntukkan untuk menangani permasalahan-permasalahan di
desa masing-masing sesuai yang tertuang dalam Peraturan Menteri Desa
(Permendes) Nomor 2 tahun 2024 Tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus
Penggunaan Dana Desa Tahun 2025.
Meski
begitu, dalam Permendes tersebut, tidak disebutkan berapa persentase yang harus
dialokasikan dari dana desa untuk penanganan stunting. Pasalnya, hal tersebut
harus disesuaikan dengan kasus stunting yang ada di masing-masing desa.
"Jadi
kami cantumkan disesuaikan dengan masing-masing desanya, karena kalau Desa
Mandiri sudah tidak ada kasus stunting," jelasnya.
Ditegaskan
bahwa untuk menangani stunting yang angkanya masih memprihatinkan tersebut,
dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menanganinya.
Salah satunya yakni adanya Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian
Dalam Negeri, Kementerian Kependudukan, dan kementerian lainnya dalam hal
penanganan masalah stunting.
"Karena
ada banyak faktor penanganan stunting, ada intervensi dari desa, ada dari sisi
gizi, sumber daya manusianya, makanya kami juga sudah minta kepala desa untuk
pendamping desa agar target zero stunting tercapai," tuturnya.
Dalam
acara yang digelar di Tangerang tersebut, Menteri Desa Bapak Yandri Susanto
memberikan langsung penghargaan kepada 15 desa yang dinilai menjadi Desa
Berkinerja Terbaik dari 75.753 desa lainnya. Penilaiannya, dari seberapa
masifnya desa tersebut menangani stunting sehingga angka kasus stunting bisa
hilang di desa tersebut.
"Desa yang mendapat penghargaan akan
menjadi contoh buat desa-desa yang ada di Indonesia, termasuk kader pembangunan
manusia yang sudah mendampingi," jelasnya.
Adapun, desa yang berhasil meraih penghargaan
tersebut mendapat dana tambahan Rp10 juta per desa. Diharapkan, dana tersebut
bisa digunakan kembali untuk membangun desa dan menangani
permasalahan-permasalahan lain di masing-masing desa.
Di kegiatan acara penganugerahan Desa Berkinerja Baik dihadiri
para pejabat daerah dan pimpinan daerah, Kepala
BPSDM PMDDT Dr. Agustomi Masik, M.Dev. Plg yang siang harinya sebagai
nara sumber materi workshop untuk peserta
kegiatan. Kepala BPSDM meluangkan waktu untuk beramah tamah dan memberi motivasi kepada para perwakilan TPP yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia.
Peserta acara Pemberian Penghargaan Desa
Berkinerja Baik dalam Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2025 diantaranya 15
Kepala Desa penerima anugerah, Koornas TAPM Pusat, Tenaga Ahli Pendamping Desa,
PIC Stunting Provinsi para Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa yang selama ini
menangani kegiatan stunting di desa-desa dampingan. Acara penganugerahan juga dikuti
secara daring oleh para Kepala PMD, Pendamping Desa, KPM dari seluruh Indonesia. 8/10/2025
Oleh: Bidang Informasi dan Media TPP Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar