Tenaga Pendamping Profesional... Bangun Desa Bangun Indonesia... Desa Terdepan Untuk Indonesia

Senin, 21 April 2025

Menuju 10 Tahun TPP: CERITA DARI TANAH YANG DIBANGUN DENGAN HATI

HAMPIR satu dekade telah berlalu sejak Program Tenaga Pendamping Profesional (TPP) diluncurkan sebagai bagian dari ikhtiar besar membangun Indonesia dari pinggiran. Sejak 2015, ribuan jiwa telah diberangkatkan ke berbagai penjuru negeri, mengemban amanah bukan hanya sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai penjaga semangat pemberdayaan. Mereka hadir bukan untuk menonjolkan diri, tetapi untuk mendengarkan, membersamai, dan menyulam harapan—satu demi satu, dari ujung desa yang kerap tak terdengar.

Kini, menjelang usia ke-10, ada sesuatu yang lebih berharga daripada angka, yaitu jejak kemanusiaan yang ditinggalkan oleh para pendamping: di jalan berlumpur, di bale-bale bambu, di terik matahari yang membakar, dan di malam-malam tanpa penerangan, di sanalah semangat TPP diuji dan dimurnikan. Tulisan ini adalah upaya kecil untuk merekam sebagian dari itu—cerita dari tanah yang dibangun bukan hanya dengan rencana, tetapi dengan hati.

Menyulam Harapan dari Pinggiran
Ketika program ini pertama kali diluncurkan, sebagian desa
menyambutnya dengan bingung, sebagian lainnya dengan curiga. Siapa mereka ini? Mengapa tiba-tiba hadir dan berbicara soal pembangunan?
Namun para TPP tidak datang dengan seragam kebesaran, tidak pula dengan mobil dinas dan kuasa anggaran. Mereka datang dengan niat baik, dengan kaki yang rela menempuh medan berat, dan dengan waktu yang mereka luangkan sepenuhnya untuk masyarakat. Di sinilah segalanya dimulai.
Pendampingan tidak dimulai dari ruang rapat, tetapi dari obrolan santai di teras rumah warga. Dari tanya-jawab kecil di warung kopi desa. Dari ikut hadir dalam kenduri, dalam ronda malam, dalam panen, dan dalam duka.
Dari interaksi yang manusiawi itulah benih kepercayaan tumbuh. Dan ketika warga mulai berkata, “Pendamping ini bukan orang luar, dia bagian dari kami,”—itulah saat pembangunan sesungguhnya dimulai.
 
Melewati Gelombang: Dinamika yang Menguatkan
Perjalanan menuju usia 10 tahun tentu bukan tanpa badai. Dari perubahan kebijakan pusat yang datang silih berganti, target pelaporan yang semakin rumit, keterbatasan sarana dan prasarana, hingga tantangan medan yang sering kali tak manusiawi. Namun justru dari sana lahir kisah-kisah ketangguhan.
Ada pendamping yang harus menyeberangi sungai dengan perahu kecil setiap hari. Ada yang berjalan kaki puluhan kilometer untuk menjangkau dusun terpencil. Ada pula yang harus bersabar menghadapi kepala desa yang apatis, atau masyarakat yang telah lama trauma terhadap janji-janji pembangunan.
Namun mereka tetap bertahan. Bukan karena digaji tinggi, bukan karena dijanjikan penghargaan. Tetapi karena mereka percaya, bahwa perubahan besar selalu dimulai dari keberanian kecil untuk hadir dan mendengar.
 
Menjadi Lebih dari Sekadar Fasilitator
Peran TPP tidak berhenti di fasilitasi musyawarah atau mendampingi RKPDes. Mereka menjelma menjadi motor penggerak: menghidupkan kembali semangat gotong royong, memfasilitasi pelatihan untuk perempuan, mendorong pemuda desa untuk kembali bercita-cita.
Bahkan di era digital, TPP mulai menjadi jembatan teknologi: memperkenalkan aplikasi administrasi desa, mengenalkan pelaporan online, hingga mengajarkan pemanfaatan media sosial untuk promosi BUM Desa.
Lebih dari itu, mereka menjadi penjaga nilai—menjaga agar pembangunan tidak kehilangan rohnya: partisipatif, adil, dan manusiawi.

Rabu, 09 April 2025

APEL PERDANA DAN HALAL BIHALAL 1446H

 

MENTERI DESA PDT H. Yandri Susanto, S.Pt., M,Pd mengingatkan kepada seluruh pegawai agar tetap kompak dan serius dalam membangun desa. Setiap program membangun desa harus bisa dijalankan dengan baik oleh seluruh pegawai, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
 
Menteri Desa PDT ingin seluruh pegawai turut mensukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin yang ke-6 yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Kekompakan seluruh pegawai dinilai oleh Menteri Desa PDT Republik Indonesia Yandri Susanto  sebagai sebuah modal penting.
Yuk kita bersama-sama membangun desa. Dimulai dari kita, untuk Desa..
 
Apel tanggal 8 April 2025 di halaman Gedung Utama Kementerian Desa PDT RI dikuti seluruh jajaran pimpinan, staf dan semua unsur pegawai di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia. Di dalamnya termasuk para Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat yang ada di Pusat. Selesai Apel dilanjutkan Halal Bihalal seluruh peserta yang hadir.
 
Momentum Apel Gabungan yang diikuti semua unsur yang ada di Kementerian Desa PDT ini adalah yang pertama sejak pelantikan Menteri  yang baru di era Pemerintahan Kabinet Merah Putih sehingga merupakan kesempatan berkenalan Pak Menteri H. Yandri Susanto SPt, MPd dan bertatap muka silaturahim untuk memberi arahan kepada seluruh staf dan pegawai di Kementerian Desa PDT. 08/04/2025